Metode Penyuluhan Temu Tugas
A.
Pendahuluan
Menurut amanat UU No 16 tahun 2006
tentang Sistem Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan bertujuan untuk
meningkatkan peran penyuluh dalam kegiatan pertanian, perikanan dan kehutanan
sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan kinerja
penyuluh maka diadakan pertemuan secara berkala yang disebut dengan Temu Tugas.
Temu tugas merupakan pertemuan
berkala antara pengemban fungsi penyuluhan, penelitian, pengaturan dan pelayanan
dalam lingkup pertanian. Temu tugas menjadi wahana untuk meningkatkan motivasi,
pengetahuan dan ketrampilan serta sikap Penyuluh Pertanian. Peningkatkan
kinerja penyuluh pertanian diperlukan berbagai aspek diantaranya dukungan
informasi teknologi tepat guna, bimbingan dalam melakukan pendampingan yang
efektif dan efisien, pembinaan mental serta pengorganisasian di dalam
melaksanakan tugas sebagai Penyuluh Pertanian.
Adapun
tujuan kegiatan Temu tugas yaitu:
1.
Meningkatkan
wawasan dan pemahaman penyuluh, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya
tentang program pembangunan pertanian
2.
Meningkatkan
koordinasi antara penyuluh, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya
3.
Meningkatkan
kreativitas penyuluh dalam penerapan dan pengembangan penyuluhan pertanian
4. Meningkatkan motivasi, kinerja dan
profesionalisme penyuluh pertanian.
B. Teknik Penyelenggaraan Metode
Penyuluhan Temu Tugas di Badan Penyuluhan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(BP3K) Kupang.
Bertempat di Kupang Beach Hotel, pada hari Rabu, 10 Oktober
2012 lalu Badan Penyuluhan, Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kupang telah
menyelenggarakan Temu Tugas dalam rangka Kegiatan Pemantapan Sistem Penyuluhan
Pertanian.
Kabupaten Kupang menempatkan pertanian sebagai sektor
pembangunan ekonomi dalam skala prioritas yang tinggi. Perhatian yang besar
terhadap sektor pertanian mengingat kesejahteraan petani memang masih perlu
ditingkatkan. Faktor kualitas sumber daya manusia yang masih perlu diperhatikan
meliputi lemahnya petani dalam mengadopsi dan mengaplikasikan teknologi,
lemahnya jiwa kewirausahaan, lemahnya posisi tawar petani/ kelembagaan tani dan
lemahnya daya saing karena antara lain sentuhan pemberdayaan yang belum
berkelanjutan dan penanganan aspek pasca panen pengolahan pemasaran yang belum
optimal. Untuk itu perlu diadakan program/kegiatan penyuluhan secara
berkelanjutan untuk memperkuat petani dalam pecapaian tujuan yang diinginkan.
Adapun
pada pelaksanaan kegiatan ini dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan kegiatan yaitu
Penyusunan perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
1. Perencanaan
a) Pembentukan
panitia.
Panitia yang dibentuk berasal dari para staf kantor BP3K Kupang. Panitia ini akan mempersiapkan
segala sesuatu yang diperluakan untuk penyelenggaraan kegiatan ini.
b) Penentuan tempat
Tempat
yang dipilih harus mampu untuk mengakomodir kegiatan yang akan dilaksanakan,
baik dari segi kapasitas, kelengkapan dan kenyamanan.
c) Penentuan waktu
Waktu yang
ditentukan harus tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Hal ini
berupa ketersedian waktu dari pembicara/narasumber dan peserta.
d) Materi
Materi yang akan dibahas disesuaikan dengan
kebutuhan para peserta serta keadaan atau perkembangan dunia pertanian dan
penyuluhan saat itu.
e) Biaya pelaksanaan
Biaya
pelaksanaan bersumber dari dana DIPA BP3K
Kupang. Besar biaya yang dialokasikan meliputi akomodasi, sewa tempat pertemuan
dan peralatan, konsumsi, transport, dan hal pendukung lainnya.
f) Peserta
Peserta yang akan hadir adalah para penyuluh
pertanian, perikanan, dan kehutanan lingkup kabupaten Kupang.
g) Narasumber
atau Pembicara
Narasumber atau Pembicara biasanya dari pejabat
setempat atau orang yang berkompeten dalam dunia penyuluhan atau pengambil
kebijakan, misalnya Bupati, kepala Badan/Dinas dan koordinator penyuluh.
2. Pelaksanaan
Pada
pelaksanaan Temu tugas, diperlukan pimpinan sidang atau moderator, pembicara,
narasumber dan notulis. Moderator sebaiknya petugas yang mampu untuk memandu
jalannya pertemuan, kemudian pembicara ialah pejabat yang berkompeten yang akan
mengemukakan materi bahasan dan yang mengetahui atau menguasai materi yang akan
dibahas sedangkan penulis adalah salah seorang petugas dari panitia
penyelenggara.
Pelaksanaan Temu tugas yang diadakan
oleh BP3K Kupang
dihadiri oleh para Penyuluh Pertanian (PP PNS, PP Swadaya dan THL – TBPP),
Peneliti dan POPT
sebanyak 34 orang yang berasal dari 18 kecamatan sekabupaten
Kupang.
Pada pertemuan ini hadir Bupati yang
memberikan sambutan untuk pembukaan kegiatan. Pada sambutannya beliau mendorong
penyuluh untuk lebih professional dalam melaksanakan tugas pokoknya
pada era reformasi ini. Disamping itu, Bupati
mengharapkan kepada penyuluh untuk terus menambah pengetahuan dan
ketrampilan sesuai dengan perkembangan teknologi dan reformasi di bidang
pertanian, perikanan dan kehutanan. Juga diharapkan penyuluh
dapat menjadi ujung tombak bagi pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah daerah di lapangan sekaligus dapat menyampaikan pesan yang sesuai
dengan kebutuhan dan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani yang
bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Pada pertemuan ini, yang menjadi
narasumber juga adalah Kepala BP3K kabupaten Kupang. Beliau mengatakan bahwa
pertemuan ini dapat dijadikan sarana bagi penyuluh untuk pertukaran
informasi dan berbagi pengalaman dalam melaksanakan tugas, dan juga diharapkan
kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahunnya. Ditambahkan lagi oleh beliau
bahwa harapan dari hasil dari temu tugas penyuluh ini dapat
mendukung dan meningkat kualitas serta profesionalisme para penyuluh dan
membimbing serta dapat memberdayakan petani ditengah masyarakat, dan diharapkan
peran aktif penyuluh dalam mendampingi para petani dan peternak dalam
aktifitasnya sehingga hasil yang didapat diharapkan lebih baik lagi.
Selain itu, ia juga menyampaikan, penyuluh ini mempunyai
peranan penting dalam memdukung pemerintahan. Karena mempunyai tugas dan fungsi
untuk mendidik dan mengajarkan petani melalui kelompok tani binaannya, dalam
rangka meningkatkan perekonomian para petani itu sendiri. Menurutnya penyuluh adalah petugas
yang menyampaikan program-program pemerintah. Salah satunya adalah, menjaga
ketahanan pangan nasional dan mensukseskan program pemerintah lainnya ditingkat
pedesaan.
Narasumber dari Dipertahut Kab. Kupang menyampaikan tentang
SLPTT pada 2012 yang dilaksanakan dengan komoditas Padi Inbrida, Padi Hibrida
dan Jagung Hibrida. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas & produksi
tanaman pangan baik padi dan jagung. Dalam SLPTT menerapkan pula teknologi
seperti Penggunaan Benih Unggul Bermutu, Penggunaan Pupuk Organik, Jarak
Tanam, Tanam bibit muda 1-2 btg/lubang (padi), Tanam jajar legowo (padi),
Pengendalian OPT, Pengairan sesuai kebutuhan, Penanganan panen dan pasca panen.
Dari permasalahan yang ditemui dapat dipecahkan dengan: Meningkatkan
pendampingan dan pengawalan melalui pembagian tugas & tanggung jawab
petugas lapangan, Pelatihan petani dan petugas, dan Memfasilitasi kelompok tani
dengan pihak perbankan.
Dalam kegiatan ini dilakukan juga
diskusi antara peserta dan narasumber. Materi yang diangkat pada diskusi ini
yaitu permasalahan yang utama adalah kurangnya tenaga penyuluh karena
banyaknyapenyuluh yang beralih ke jabatan strukturaldisamping karena
adanya pemekaran kecamatan baru yang semakin banyakmembutuhkan penyuluh
dilapangan.
3. Evaluasi
Pada pasca pertemuan dilakukan evaluasi dan monitoring
pelaksanaan Temu tugas yang telah diselenggarakan. Evaluasi dilakukan terhadap
perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan. Monitoring dilakukan terhadap tindak
lanjut kesepakatan Temu tugas yang telah dibuat bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar